Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) baru-baru ini menarik 100 jenis suplemen makanan dari peredaran. Salah satunya adalah Nature Strengh Cellery Seed, ekstrak biji seledri yang dikeluarkan oleh PAN Pharmaceuticals Australia. Sebenarnya apa khasiat seledri? Kalau produk ekstraknya ditarik dari pasaran, tidak ada salahnya kita mencoba yang alami.
Seledri (Apium graveolens L.) sudah lama dikenal sebagai obat darah tinggi atau hipertensi. Tanaman yang juga terlihat cantik jika ditanam dalam pot ini lebih dulu dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Daun seledri biasa dipakai untuk memperkaya cita rasa sajian atau kaldu. Sup kacang merah dan bubur ayam kurang lengkap rasanya jika tanpa taburan daun seledri di dalamnya.
Di Eropa, batang seledri yang besar sering dibuat sebagai salad dengan saus mayones atau bechamel (saus berbahan dasar susu) sebagai isi roti sandwich. Tanaman yang sudah dikenal sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi ini sebenarnya termasuk jenis sayuran yang diambil batangnya.
Meski demikian dalam kesusastraan kuno terdapat dokumen yang menyebutkan seledri atau tanaman sejenisnya telah ditanam guna keperluan pengobatan sejak 850 Sebelum Masehi. Biji tanaman asli lembah sungai Mediterranian ini digunakan oleh tabib Ayurveda kuno untuk mengobati demam, flu, penyakit pencernaan, beberapa tipe arthritis, penyakit limpa dan hati.
Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae ini mengandung natrium yang berfungsi sebagai pelarut untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal dan sendi. Ia juga mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan stres. Daun seledri mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1 dan C.
Berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas biang penyebab kanker.
Masyarakat pedesaan telah lama memanfaatkan seledri sebagai obat untuk menurunkan panas dengan cara mengoleskan tumbukan daun seledri ke kepala anak yang terserang demam. Air perasan seledri yang mempunyai sifat mendinginkan dipercaya dapat mendinginkan kepala. Berdasarkan pengalaman beberapa orang, air perasan daun seledri dapat sekaligus menyuburkan dan menghitamkan rambut serta tidak mempunyai efek samping.
Rebusan Batang
Khasiat seledri dapat dinikmati dengan merebus sebatang seledri ukuran sedang dengan satu gelas air. Ramuan ini cukup diminum sekali sehari. Kegunaannya antara lain mengobati hipertensi, rematik, radang usus buntu, tifus, keracunan, batuk rejan, asma, gangguan prostat, dan demam. Untuk penderita hipertensi anfal, satu ons daun seledri bersama tangkainya ditumbuk sampai lembut lalu dituangi dengan beberapa sendok air matang lalu disaring dan diminumkan cukup sehari sekali. Setelah minum ramuan ini disarankan untuk beristirahat total selama dua jam.
Seledri juga dapat mengobati diare, diabetes, epilepsi, migran, buang air kecil yang mengandung darah, mencegah stroke, memperbaiki fungsi hormon, dan membersihkan darah. Jus seledri yang berdaun besar berkhasiat meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes dan gondokan. Seledri yang ditumbuk halus dan dioleskan ke bagian-bagian tertentu dapat mengurangi minyak pada wajah, menyembuhkan encok, menyuburkan rambut, dan mengurangi rasa sakit karena terkilir. Bahkan mengoleskannya pada kepala bayi sehabis dicukur, dipercaya dapat melebatkan rambutnya sampai dewasa.
Bila tahan dengan baunya, seledri juga cukup sedap untuk dilalap. Hal ini dapat mengatasi aroma mulut yang tidak sedap terutama jika dikunyah-kunyah begitu saja lalu dihisap airnya. Napas akan berbau sedap karena klorofil yang terkandung dalam seledri dapat menetralkan aroma busuk. Klorofil ini juga sangat bermanfaat menghilangkan masuk angin berat dalam lambung atau perut besar. Selain itu seledri juga dapat meredam keluarnya histamin pada penderita alergi dan gatal-gatal.
Untuk mengobati sakit mata, dua tangkai seledri ditambah dua tangkai daun bayam dan setangkai kemangi ditumbuk lalu diseduh dengan satu gelas air panas lalu disaring dan diminum.
Jus seledri selain berkhasiat bagi perempuan yang mengalami nyeri sewaktu haid, keputihan dan gangguan pada masa menopause juga dapat mengatasi frigiditas dan meningkatkan daya seksual perempuan. Hal ini karena seledri dapat melancarkan sirkulasi darah dan membantu rileksasi otot polos.
Khasiat seledri makin kaya bila dibuat jus dengan kombinasi, sayuran, buah-buahan seperti lobak bulat (Raphanus sativus), apel (Malus pumila mill), nanas (Ananas comosus), dan asparagus (Asparagus officinalis), susu segar, dan madu. Kombinasi antara seledri dengan nanas, susu dan madu secukupnya dapat digunakan untuk mengobati anemia. Jus kombinasi ini juga manjur untuk orang yang cepat lelah, letih, lemas, jantung berdebar, dan pelupa.
Jus kombinasi antara seledri, asparagus, wortel, jeruk lemon, apel dan madu cukup mujarab untuk mengobati nyeri saraf (neuralgia), anemia, tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah, menurunkan kolesterol, hepatitis, dan mencegah penyakit kanker.
Sedangkan jus kombinasi antara seledri, lobak, apel, jeruk keprok, dan gula pasir secukupnya berkhasiat mengobati hipertensi, jantung koroner, mencegah kanker usus, melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol, dan baik untuk bagi kesehatan perempuan hamil.
Namun konsumsi seledri berlebihan juga tidak dianjurkan karena dikhawatirkan malah dapat mengganggu kesehatan. (nat)
Sumber: http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/0509/kes2.html
Seledri (Apium graveolens L.) sudah lama dikenal sebagai obat darah tinggi atau hipertensi. Tanaman yang juga terlihat cantik jika ditanam dalam pot ini lebih dulu dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Daun seledri biasa dipakai untuk memperkaya cita rasa sajian atau kaldu. Sup kacang merah dan bubur ayam kurang lengkap rasanya jika tanpa taburan daun seledri di dalamnya.
Di Eropa, batang seledri yang besar sering dibuat sebagai salad dengan saus mayones atau bechamel (saus berbahan dasar susu) sebagai isi roti sandwich. Tanaman yang sudah dikenal sejak sejarah awal Mesir, Yunani dan Romawi ini sebenarnya termasuk jenis sayuran yang diambil batangnya.
Meski demikian dalam kesusastraan kuno terdapat dokumen yang menyebutkan seledri atau tanaman sejenisnya telah ditanam guna keperluan pengobatan sejak 850 Sebelum Masehi. Biji tanaman asli lembah sungai Mediterranian ini digunakan oleh tabib Ayurveda kuno untuk mengobati demam, flu, penyakit pencernaan, beberapa tipe arthritis, penyakit limpa dan hati.
Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae ini mengandung natrium yang berfungsi sebagai pelarut untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal dan sendi. Ia juga mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan stres. Daun seledri mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1 dan C.
Berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas biang penyebab kanker.
Masyarakat pedesaan telah lama memanfaatkan seledri sebagai obat untuk menurunkan panas dengan cara mengoleskan tumbukan daun seledri ke kepala anak yang terserang demam. Air perasan seledri yang mempunyai sifat mendinginkan dipercaya dapat mendinginkan kepala. Berdasarkan pengalaman beberapa orang, air perasan daun seledri dapat sekaligus menyuburkan dan menghitamkan rambut serta tidak mempunyai efek samping.
Rebusan Batang
Khasiat seledri dapat dinikmati dengan merebus sebatang seledri ukuran sedang dengan satu gelas air. Ramuan ini cukup diminum sekali sehari. Kegunaannya antara lain mengobati hipertensi, rematik, radang usus buntu, tifus, keracunan, batuk rejan, asma, gangguan prostat, dan demam. Untuk penderita hipertensi anfal, satu ons daun seledri bersama tangkainya ditumbuk sampai lembut lalu dituangi dengan beberapa sendok air matang lalu disaring dan diminumkan cukup sehari sekali. Setelah minum ramuan ini disarankan untuk beristirahat total selama dua jam.
Seledri juga dapat mengobati diare, diabetes, epilepsi, migran, buang air kecil yang mengandung darah, mencegah stroke, memperbaiki fungsi hormon, dan membersihkan darah. Jus seledri yang berdaun besar berkhasiat meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes dan gondokan. Seledri yang ditumbuk halus dan dioleskan ke bagian-bagian tertentu dapat mengurangi minyak pada wajah, menyembuhkan encok, menyuburkan rambut, dan mengurangi rasa sakit karena terkilir. Bahkan mengoleskannya pada kepala bayi sehabis dicukur, dipercaya dapat melebatkan rambutnya sampai dewasa.
Bila tahan dengan baunya, seledri juga cukup sedap untuk dilalap. Hal ini dapat mengatasi aroma mulut yang tidak sedap terutama jika dikunyah-kunyah begitu saja lalu dihisap airnya. Napas akan berbau sedap karena klorofil yang terkandung dalam seledri dapat menetralkan aroma busuk. Klorofil ini juga sangat bermanfaat menghilangkan masuk angin berat dalam lambung atau perut besar. Selain itu seledri juga dapat meredam keluarnya histamin pada penderita alergi dan gatal-gatal.
Untuk mengobati sakit mata, dua tangkai seledri ditambah dua tangkai daun bayam dan setangkai kemangi ditumbuk lalu diseduh dengan satu gelas air panas lalu disaring dan diminum.
Jus seledri selain berkhasiat bagi perempuan yang mengalami nyeri sewaktu haid, keputihan dan gangguan pada masa menopause juga dapat mengatasi frigiditas dan meningkatkan daya seksual perempuan. Hal ini karena seledri dapat melancarkan sirkulasi darah dan membantu rileksasi otot polos.
Khasiat seledri makin kaya bila dibuat jus dengan kombinasi, sayuran, buah-buahan seperti lobak bulat (Raphanus sativus), apel (Malus pumila mill), nanas (Ananas comosus), dan asparagus (Asparagus officinalis), susu segar, dan madu. Kombinasi antara seledri dengan nanas, susu dan madu secukupnya dapat digunakan untuk mengobati anemia. Jus kombinasi ini juga manjur untuk orang yang cepat lelah, letih, lemas, jantung berdebar, dan pelupa.
Jus kombinasi antara seledri, asparagus, wortel, jeruk lemon, apel dan madu cukup mujarab untuk mengobati nyeri saraf (neuralgia), anemia, tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah, menurunkan kolesterol, hepatitis, dan mencegah penyakit kanker.
Sedangkan jus kombinasi antara seledri, lobak, apel, jeruk keprok, dan gula pasir secukupnya berkhasiat mengobati hipertensi, jantung koroner, mencegah kanker usus, melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol, dan baik untuk bagi kesehatan perempuan hamil.
Namun konsumsi seledri berlebihan juga tidak dianjurkan karena dikhawatirkan malah dapat mengganggu kesehatan. (nat)
Sumber: http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/0509/kes2.html
1 comment:
klo saya pake perasaannya buat rambut, buat ngobatin rontok yg dah parah...
-- visit http://m.rujakasik.com --
Post a Comment